Senin, 28 Juli 2008

“Doa, Empati, dan Cinta: Dari Solo untuk Aceh dan Nias”

Senin, 26 Desember 2005, jam 09.00 – l0.00 di Hall SD Al Firdaus Solo. Tigaratusan siswa SD Al Firdaus menyambut genap 1 tahun badai Tsunami di Aceh dan Nias. Mereka selain baca puisi, doa, pemutaran film, membuat surat, juga main teater dengan tema badai Tsunami.

Aksi dimaksudkan untuk menanamkan edukasi rasa kesetiakawanan sosial, rasa kebangsaan dan melatih empati anak.

“Fashion ABG nyang ‘Sar Gedhe”

Kamis, 22 Desember 2005, jam 10.00 – 12.00 di Pasar Gedhe Solo. Duapuluh perancang dan peraga busana kebaya turun ke pasar, didukung 150 siswa SMK Marsudirini Marganingsih sebagai penggembira dalam rangka menyambut Hari Ibu. Misi mereka ingin memasarkan produk busana dan melatih kepercayaan diri terjun ke pasar yang sesungguhnya. Sisi lain mereka juga ingin menghibur masyarakat pasar.

“Anak SD Praktek Membajak Sawah”

Senin, 5 Desember 2005, jam 08.00 – 10.00 di Sawah Kadipiro, Solo. Limapuluhan siswa SD Negeri Sambirejo praktek membajak sawah sebagai upaya menanamkan empati terhadap kerja keras petani. Misi lain anak-anak pengin belajar di luar kelas sekaligus membangun rasa solidaritas. Mereka juga ingin mengenal lingkungan sekitar mereka, terutama lingkungan sawah.

“Demo Raparnas PSSI – Selamatkan Sepakbola Indonesia!”

Rabu, 30 Nopember 2005, jam 09.00 – 16.00 di Hotel Mercure Jogja. Demo sendirian dari Solo. Beruntung ada pendamping suporter Pasoepati Jogja Mas Sukir. Diterima pejabat ketua umum PSSI Agusman Effendi dengan membentangkan spanduk hitam berteks ‘Selamatkan Sepakbola Indonesia’. Demo dilatarbelakangi keterpurukan sepakbola nasional dan dilandasi cinta berat kepada sepakbola Indonesia.

“Anak SD Mendemo Guru”

Jumat, 25 Nopember 2005, jam 09.00 – l0.00 di trotoar Lapangan Kotta Barat Solo. Duaratusan siswa SD Muhammdiyah Program Khusus I Solo mendemo guru dalam rangka Hari Guru Nasional, 25 Nopember 2005. Demo unjuk rasa dengan aksi simpati menyanjung guru, bukan mengkritik, bukan menghujat.

Demo sebagai ungkapan rasa hormat kepada Guru. Materi unjuk rasa aneka poster dan spanduk karya anak-anak, al berbunyi My teacher is my Hero, Guruku Sahabatku, dll. Misi melatih keberanian dan memupuk percaya diri sejak usia dini.

“Pemain Impor Persis Solo Jumpa Fans Anak-anak SD”

Jumat, 18 Nopember 2005, jam 10.00 – 11.00 wib di SD Negeri l5 Mangkubumen Solo. Seratusan siswa SD Negeri 15 Mangkubumen dapat merasakan kehadiran 2 pemain impor Persis Solo. Selain berkenalan, jumpa fans, meminta tanda tangan, juga praktek bermain bola, Mereka adalah Simamo Bertland dan Orock Charles, keduanya dari Kamerun. Pertemuan dimaksudkan juga untuk edukasi mengenal profesi seseorang.

“Pesan Moral Pasoepati : Damailah Suporter Indonesia”

Selasa, 15 Nopember 2005, jam l5.00 – l6.00 di Patung Bunderan Manahan Solo. Menyikapi pertemuan besar dua suporter the Jak Jakarta dan Aremania Malang di Gelora Bung Karno Jakarta memunculkan kekawatiran terjadinya bentrok masal.

Warga Pasoepati unjuk perasaan dengan membawa aneka spanduk dan poster dengan berharap kedua suporter besar itu dapat santun, menjaga sportivitas tanpa amuk masa. Dan damai. Siap menang ataupun kalah.

“Salaman Terpanjang Halal bi Halal”

Senin, 14 Nopember 2005, jam 08.00 – 10.00 di Trotoar Lapangan Kotta Barat Solo. Enam ratusan anak SD Negeri 15 Mangkubumen berhalal bi halal di luar sekolah. Mereka memanfaatkan trotoar lapangan untuk lokasi berjajar berbaris untuk saling bersalaman dan bermaafan. Selain siswa hadir pula para guru mereka.

“Takbir Akbar on Train”

Rabu, 2 Nopember 2005, jam 15.00 – 24.00, di Stasiun Purwosari – Sangkrah Solo pp. Menyambut hari Raya Idul Fitri, 60an warga Solo bermain musik band di atas gerbong kereta api, juga tabuh bedug, perkusi takbiran menyebut kebesaran Asma Allah. Misi lain sebagai media alternatif untuk mengekplorasi keberadaan rel kereta api yang membelah kota Solo untuk kepentingan wisata, budaya, rekreasi, ekonomi. Sponsor PT Djarum.

Liputan media di : Tempo Interaktif

“Buka Puasa Bareng di Rel Kereta Api”

Minggu, 30 Oktober 2005, jam l7.00 – l8.l5 di Rel Kereta Api Nayu Timur, Solo. Duaratusan anak TPA dari 3 masjid di Nayu berbuka bersama di sepanjang rel kereta api. Misi mencari alternatif lokasi yang memang berdekatan dengan rumah mereka. Buka puasa bareng sebagai wujud syukur akan kenikmatan kesempatan menjalankan kewajiban berpuasa.

“Bersama Kagama Membagi Gratis Sembako bagi Pak Becak”

Kamis, 27 Oktober 2005, jam l5.00 di Target FO Gendengan Solo. Mensupport Kagama Cabang Solo, membagi sekitar 150 paket sembako. Paket ‘laris-manis’ selama 45 menit. Pembagian dimaksudkan untuk aksi sosial dan media silaturahmi dengan para abang becak untuk menyambut datangnya hari raya lebaran.

“Sarasehan Suporter Atraktif”

Minggu, 2 Oktober 2005, jam 13.00 – 16.00 di Gedung DPRD Kudus. Diundang Basoka Kudus sebagai salah satu pembicara dengan tema membangun suporter atraktif tanpa anarki. Hadir pula sebagai pembicara Redaktur Bola Jakarta Sigit Nugroho. Acara dihadiri 300 suporter perwakilan klub suporter Jateng dan DIY.

“Panggung Musik di atas Truk Box : Selamat Datang Ramadhan”

Minggu, 2 Oktober 2005, jam 06.00 – l2.00 di Komplek stadion Manahan Solo. Empat truk box bertinggi 2,5 m berjajar sebagai panggung raksasa. Grup musik yang terlibat al OI Bento House, Respect Band, Hang On, Musik Perkusi STSI, Musik Gadon Realita Wong Solo, Grup Pengamen. Pentas musik dimaksudkan untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Sponsor PT Menara.

“Jumpa Bintang Warisan l Milyard RCTI”

Kamis, 22 September 2005, jam 15.00 – 17.00 di Markas Republik Aeng Aeng Solo. Dua bintang reality show hadir di Solo, mereka adalah Guh S. Mana dan Surya Tirta yang sedang liburan. Hadir untuk menghibur puluhan anak-anak kampung, sekaligus bertegur sapa dan berburu dukungan sms.

“Rekor Aeng Aeng untuk Pak Tikno – Tukang Cukur yang Mahir Bahasa Inggris”

Rabu, 21 September 2005, jam 13.00 di Pasar Nongko Solo. Bertujuan menebar keteladanan, menyerahkan penghargaan Rekor Aeng Aeng kepada Pak Tikno, seorang sepuh berprofesi sebagai tukang cukur kaki 5 yang memiliki kelebihan luar biasa, yakni mahir bahasa Inggris. Keteladanan yang selalu mau belajar di kala senggang patut mendapat penghargaan sebagai bentuk apresiasi dan patut ditiru anak muda.

”Pesan Damai dari Solo - Damailah Suporter Indonesia!”

Selasa, 13 September 2007, jam 16.00 – 17.00 di Bunderan Manahan Solo. Menajamnya dua ajang sepakbola nasional di fase l6 Besar Copa dan 8 Besar Liga Indonesia tak lepas dari perhatian publik Solo.

Bersama Pasoepati menggelar ‘unjuk rasa’ dengan aneka poster dan spanduk, al berbunyi Menang Ora Umuk, Kalah Ora Ngamuk, Sportif Gitu Loh, Pis Plis, Fair Play Please, Anti Sepakbola Biadab dll. Sekitar 20an warga Pasoepati hadir.

“Sambut Haornas, Sport Fashion on Zebra Cross”

Jumat, 9 September 2005, jam 15.00 – 16.00 di Zebra Cross Jalan Slamet Riyadi Solo. Paguyuban Putra-putri Solo [PPS] menggelar acara unik sambut Haornas. Mereka memperagakan busana sport di Zebra Cross saat lampu merah menyala. Misi ingin memasyarakatkan dan mengingatkan perlunya berolah raga. Sisi lain ingin menghibur masyarakat.

“Anak SD Praktek Tanam Rumput Taman”

Jumat, 9 September 2005, jam 08.00 – 10.00 di Taman jalan Slamet Riyadi Solo . Seratusan anak SD Negeri Sriwedari membantu petugas DKP Kota Surakarta menanam rumput di taman kota. Selain belajar berpraktek taman, mereka juga diharapkan mampu merasakan memiliki kotanya sekaligus berperan aktif mem-bangun kota.

“Aksi Duka Cita Tragedi Mandala Airline”

Senin, 5 September 2005, Jam 20.00 – 21.00 di Jalan Slamet Riyadi Solo. Bersama 15 warga Komunitas Satoe Kadipiro Solo menggelar aksi duka cita musibah jatuhnya pesawat Mandala di Medan. Aksi duka dengan penyalaan ratusan lilin dan unjuk doa bersama. Aksi dimaksudkan untuk menunjukkan kepedulian dan rasa duka yang mendalam publik Solo.

“Lomba Balap Kapal-kapalan di Sungai Kalianyar”

Selasa, 30 Agustus 2005, jam 09.00 – 11.000 di Sungai Kalianyar Solo. Seratusan anak dari SDN Munggung 1, SDN Bibis Kalang, SDN Rejosari turun ke sungai mengikuti lomba balap kapal buatan mereka sendiri dalam rangka ikut menyemarakkan peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Lomba dimaksudkan untuk pengembangan kreativitas anak mendaur ulang barang bekas, belajar di luar kelas, sekaligus untuk mengenal lingkungan dan cinta sungai.

”Nur Cahyo Pepadang untuk Kraton”

Kamis, 25 Agustus 2005, jam l9.00 – 21.00 wib di Kraton Surakarta. Bersama Komunitas Satoe Kadipiro Solo mengapresiasi keberadaan kraton sebagai pusat budaya. Menyikapi krisis Raja Kembar dengan menggelar penyalaan 200 lilin.

Berawak sekitar 15 orang berkostum serba hitam, berharap krisis raja kembar segera usai dengan damai tanpa pertumpahan darah. Mereka yang bertikai diharap mampu mengarifi filosofi Jawa: Bondo iku titipan, Drajat pangkat iku sampiran, Nyawa iku gaduhan.

“Doa Anak untuk Aceh yang Damai”

Kamis, 25 Agustus 2005, jam 08.00 – 09.00 di SD Negeri Joglo Solo. Duaratusan anak SD Negeri Joglo ikut merayakan penandatanganan kesepakatan damai Gerakan Aceh Merdeka dengan Republik Indonesia. Aksi dengan mengirim doa. Doa dipandu ustadz Alfan Murtasyid BcHk dari Masjid Nurrohman al Hidayah Kadipiro, dengan harapan semoga kedamaian abadi ada di Aceh.

”Panggung Kethoprak di atas Trailler”

Sabtu, 20 Agustus 2005, jam l3.00 – 15.00 di Jalan Slamet Riyadi. Mensupport Kelurahan Manahan Solo mengikuti Pawai Budaya ulang tahun Kota Solo dengan menggelar pentas kethoprak di atas truk trailler berjalan. Panggung berukuran 2,4 x 10 meter, menampilkan tim kesenian kethoprak Balekambang. Dana dipikul bareng Pokdarwis Manahan, LPMK Manahan dan donasi warga Manahan.

”Independence Moving Stage on The Train”

Sabtu, 20 Agustus 2005, jam l5.00 – 17.00 di Jalan Slamet Riyadi Solo. Sambut perayaan ulang tahun RI, bekerjasama dengan Forum Komunikasi Penyiaran Jawa Tengah, PT Kereta Api Indonesia meluncurkan 2 gerbong dan loko meramaikan penyelenggaraan Pawai Budaya Kota Solo.

Aksi mengusung grup band dan para penggembira yang mengibas-kibaskan bendera merah putih sebagai wujud rasa kebangsaan. Aksi mengekplorasi keberadaan kereta api yang melintasi jalan utama kota Solo untuk kepentingan wisata, hiburan, rekreasi dan budaya. Sebuah kehormatan bahwa kereta api ini sebagai pembuka iring-iringan pawai, kontingen paling awal.

”Aksi 250 Lilin Cahaya Damai untuk Aceh”

Jumat, 19 Agustus 2005, jam 20.00 – 21.00 di Jalan Slamet Riyadi Solo. Bersama komunitas Satoe Desa Gebang Kadipiro Solo menyalakan ratusan lilin di pinggir jalan Slamet Riyadi dengan harapan agar semoga Aceh diberi jalan terang dan kedamaian abadi selamanya. Selain penyalaan lilin juga menggelar unjuk doa bersama.

“ABG Kerja Bhakti Cinta Negeri # 2”

Minggu, 14 Agustus 2005, jam 09.00 – 11.00 di Monumen 45 Banjarsari Solo. Limapuluhan siswa SMA Negeri 1 Solo kerja bhakti mengecat monumen Banjarsari. Cat sumbangan dari REI Solo, AKLI Solo, penentuan warna sumbangan ide jurusan Arsitektur FT UNS. Aksi pengecatan dimaksudkan untuk menanamkan rasa kebangsaan, nasionalisme dalam rangka menyongsong HUT Kemerdekaan RI.

“Anak SD Cinta Pohon dan Cinta Lingkungan, Merazia Paku Liar”

Jumat, 5 Agustus 2005, jam 08.00 – 10.00 di Komplek Manahan Solo. Sadar akan kerusakan pohon yang tertancap paku saat pemasangan materi kampanye Pilkada, l00an anak SD Negeri Manahan mencopoti paku-paku liar yang menancap di pepohonan di komplek Stadion Manahan.

Misi aksi untuk menanamkan budaya ramah lingkungan dan menghormati kehidupan sesama makhluk hidup. Sisi lain mereka juga ingin belajar ’bekerja’ dan belajar di luar kelas, juga mencari udara segar.

“Kerja Bhakti Cinta Negeri # 1”

Kamis, 4 Agustus 2005, jam 08.00 – 10.00 di Monumen Banjarsari Solo. Prihatin dengan kekumuhan area monumen Perjuangan 45 Banjarsari, 100an anak SD Negeri Kestalan dan SD Negeri Margorejo kerja bhakti membersihkan monumen.

Acara ini dimaksudkan untuk menyongsong HUT Kemerdekaan RI untuk menumbuhkan semangat rasa kebangsaan sejak dini bagi anak-anak. Sisi lain agar mereka bisa belajar di luar kelas dan mencari udara segar.

“Syukuran Pilkada Damai”

Kamis, 14 Juli 2005, jam 15.00 – 17.00 di Sawah Kadipiro, Solo. Seratusan lansia beramai-ramai mensyukuri pilihan kepala daerah [Pilkada] Solo yang telah berlangsung aman, damai tanpa ‘masalah’ di Solo. Mereka juga membawa makanan kecil untuk kado silang setelah memanjatkan doa yang dipandu ustadz Alfan Murtasyid BcHk.

“Ucapan Selamat Bung untuk Jokowi – Rudy”

Minggu, 3 Juli 2005, jam 09.00 – 11.00 di Trotoar Lapangan Kotta Barat, Solo. Billboard besar berukuran 2,4 m x 10 m bergambar duet Jokowi-Rudy dengan teks SELAMAT BUNG! Ucapan selamat berupa cap tapak tangan berwarna-warni oleh masyarakat Solo. Billboard berdiri selama 1 minggu.

Minggu, 27 Juli 2008

“Pilkada Bergaya Bintang Film Star Wars’

Senin, 27 Juni 2005, jam l2.00 di TPS Tanggulsari, Kadipiro Solo. Terinspirasi film besar dan tersohor Star Wars, 6 pelaku coblosan pilihan kepala daerah Solo bergaya ala Star Wars. Berbaju hitam-hitam, berjubah, bahkan bawa tiruan pedang segala untuk melakukan coblosan. Aksi juga membawa spanduk berteks Star Wars a New Hope. Misi strategi marketing memburu liputan media. Dan untuk menghibur agar suasana tidak tegang.

”Rekor Aeng Aeng untuk 11 Drummer Cilik”

Sabtu, 28 Mei 2005, jam 20.00 di Teater Besar STSI Surakarta. Sebelas Drummer Cilik mendapatkan anugerah Rekor Aeng Aeng karena kehebatannya menabuh drum. Mereka adalah anak-anak yang tergabung dalam DR Ensambel, dalam acara Konser 11 Kids Drum. Penyerahan anugerah dimaksudkan untuk menyemangati mereka agar terus belajar.

“Salaman Terpanjang Cawali-Cawawali”

Minggu, 20 Mei 2005, di Jalan Senapan Kadipiro, Solo. Dua Cawali Achmad Purnomo dan Jokowi, satu Cawawali Istar Yuliadi hadir bersalaman dengan ribuan warga Kadipiro di sepanjang jalan berjarak l km. Misi aksi untuk mengenal lebih dekat dan silaturahmi calon pemimpin kota Solo. Calon lain tidak hadir.

“ABG Mencari Walikota”

Kamis, 12 Mei 2005, jam 09.00 – 11.00 wib di SMA Negeri 4 Solo. Karena beda visi dengan KPUD Solo, acara ABG Mencari Walikota dibubarkan. Tujuan aksi dimaksudkan untuk mengenalkan dan mendekatkan para calon Walikota dengan para pelajar dengan tujuan agar mereka lebih tangkas, tanggap, peka dan melek politik.

KPUD menilai acara berbau kampanye. Yang hadir hanya pasangan Achmad Purnomo dan Istar Yuliadi. 3 pasangan yang lain tidak hadir meski sudah diundang. Acara bekerjasama dengan OSIS SMA Negeri 4 Surakarta.

“Dukungan Rebut Kembali Piala Sudirman”

10-15 Mei 2005, di Beijing China. Gerakan mendukung Taufik Hidayat dkk merebut kembali Piala Sudirman di Beijing China. Menyertakan banner besar dengan ilustrasi photo diri tim Indonesia yang secara khusus dibawa reporter Medior Bola Jakarta. Pengiriman banner diharapkan mampu semangati Taufik Hidayat dkk untuk mengembalikan Piala Sudirman ke Indonesia.

“Solo Damai, Tolak Partai Amuk Arema Malang vs Persekabpas Pasuruan”

Selasa, 19 April 2005, jam l5.00 – l7.00, di Kanopi Stadion Manahan Solo. Tiga Kandidat Walikota Surakarta: Achmad Purnomo, Jokowi dan Hardono hadir ikut menandatangani papan penolakan pertandingan Arema Malang vs Persekabpas Pasuruan di Solo sebagai partai usiran. Penolakan didasari kekawatiran bila mereka akan bentrok kembali di Solo.

“Harapan Publik Bola Solo - 19 April Hari Sepakbola Nasional”

Kamis, 14 April 2005, jam l5.00 – 16.00 di stadion Sriwedari Solo. Seratusan pemain bola Persis Solo Senior dan Junior, juga publik yang hadir di stadion Sriwedari Solo diajak membubuhkan tanda tangan tanda setuju mencanangkan l9 April sebagai hari Sepakbola Nasional dengan mendasarkan tanggal tersebut adalah hari lahir PSSI.

“Lansia Senja Ceria Hadirkan Isteri Cawali dan Cawawali Surakarta”

Kamis, 14 April 2005, jam 09.00 – 11.00 di Tanggulsari RT 1 RW 18 Kadipiro Solo. Agar mengenal lebih dekat calon ‘ibu kota’ Surakarta, Lansia Senja Ceria mengha-dirkan Ibu Jokowi, Ibu Purnomo, Ibu Slamet Suryanto, Ibu Hengky Nartosabdo, Ibu Hardono dan Ibu Dipokusumo. Acara berlangsung seru dan meriah dihadiri sekitar 200an Lansia dan warga termasuk anak-ana

“Anak SD Melurug Gedung Dewan”

Selasa, 12 April 2005, jam 10.00 – 12.00 di gedung DPRD Kota Surakarta. Untuk memberikan pembelajaran ‘politik’, 150 anak SD Negeri Rejosari, Bibis Kalang, Munggung 1 beranjangsana ke gedung Dewan. Mereka mencarter 3 bis mini ditemui Ketua Dewan dan Walikota Surakarta, dengan misi ‘melihat’ lebih dekat gedung yang baru, juga bersilaturahmi dengan Anggota dan Ketua Dewan.

“Forum Curah Hati Membedah Otak Gila Mayor Haristanto”

Kamis, 7 April 2005, jam l4.00 – 16.00 di Hotel Agas Solo. Bersama LPM FH UNS Novum menggelar curah hati membedah otak kanan Mayor Haristanto. Hadir 40an mahasiswa. Misi menularkan dan menyemangati para mahasiswa agar lebih peka untuk ‘memberi’ sesuatu kepada orang lain. Hadir sebagai pendamping dan pembicara Ibu Kris Pujiatni, dosen Fakultas Psikologi UMS.

“Tanam Pohon Cinta Solo – Palembang”

25 Maret 2005, jam l6.00 di Solo. Menghormati kedatangan seorang diri suporter sepakbola dari Palembang, pendukung fanatik Sriwijaya FC ke Solo. Anto demikian pangilan akrabnya menanam pohon sebagai tanda sejarah, sekaligus tanda silaturahmi dan persahabatan Solo – Palembang.

“Karaokenan di Rutan Bersama Napi”

Minggu, 6 Maret 2005, jam l7.00 – l9.00 di Rutan Solo. Gagal menggelar satu jam nonton Mr Bean, karena vcd ngadat, acara karaokenan di Rutan malah lebih meriah. Sekitar 300 napi mendapatkan hiburan murah-meriah dan terlibat bernyanyi ria. Acara disponsori Kagama Solo.

“Pameran Kaver OLE Nasional BOLA Bertanda Tangan Tokoh”

Senin, 28 Pebruari – 2 Maret 2005, di Balai Sudjatmoko Solo. Seratus lembar kaver Ole Nasional koleksi pribadi Mayor Haristanto dipamerkan di Balai Sudjatmoko. Kaver unik bertandatangan tokoh ini dimaksudkan untuk ikut menandai ultah tabloid BOLA sekaligus menebar alternatif hobi seseorang. Sponsor Kagama Solo, Medior BOLA, Netra, TB Gramedia.

“Pameran Grafiti Out Door”

Sabtu, 26 Pebruari – 1 Maret 2005 di Pagar Lapangan Kotta Barat Solo. Pagar lapangan Kotta Barat menjadi ajang alternatif pameran seni rupa. Aneka mural dan grafiti berukuran raksasa 2,4 x 3,6 m berjumlah l0 buah mejeng bersandar di pagar lapangan selama l minggu. Lukisan bermedia triplek dengan aneka cat dan warna karya Solo Grafiti Movement, Kucing Kota, OI Bento House, Daun Lontar.

“Satu Jam Bersama Tia”

Senin, 21 Pebruari 2005, jam l5.00 – 16.00 di Plataran Republik Aeng Aeng Solo. Tia bintang hebat AFI menyempatkan hadir dan bertemu dengan penggemarnya. Sekitar 300an anak mengerubuti saat jumpa. Acara dimaksudkan untuk mengobati kerinduan pengemarnya. Selain nyanyi juga bercerita tentang kiat sukses.

“Roadshow Seruan Moral Kagama”

Minggu, 20 Pebruari 2005, jam 09.00 – 14.00 di Solo. Atas dukungan Kagama Solo, seruan berteks: Pesan Moral buat Kandidat AD-1 – Walikota Solo itu Pelayan, Rakyatlah Rajanya!. Roadshow dimulai dari Suara Merdeka Solo, Radar Solo, Solopos, kemudian Kompas dengan menyerahkan puluhan kaos berteks seruan moral.

“Cipta dan Lomba Balap Perahu Karya Anak”

Sabtu, 19 Pebruari 2005, jam 08.00 – 10.00 di Kalianyar Solo. Seratusan anak SD Negeri Munggung 1 beraksi mencipta kapal-kapalan dan lomba meluncurkan kapal di Kalianyar yang airnya sedang surut. Aksi menandai HUT ke-260 Kota Solo dimaksudkan untuk pembelajaran di luar kelas, mengenal lingkungan dan membangun kreativitas, sekaligus media penyegaran bagi anak-anak.

“Wong Aeng Meriahkan Kirab Budaya”

Kamis, 17 Pebruari 2005, jam l5.00 – l7.00 di sepanjang jalan Slamet Riyadi Solo. Kirab Budaya menandai HUT ke-260 Kota Solo disikapi secara kreatif dengan meluncurkan Wong Aeng Paku Langit, yakni manusia egrang bertinggi 3-4 meter berparade sepanjang jalan Slamet Riyadi. Misi memberikan hiburan alternatif bagi publik Solo.

“Peluncuran Seruan Moral Solo, Pilihan Walikota Solo 2005 – Mencari Pemimpin Yang Melayani.”

Kamis, 17 Pebruari 2005, jam l0.00 – 11.00 di Museum Radya Pustaka Solo. Berbagai elemen masyarakat hadir mewakili publik Solo al Republik Aeng Aeng, PMS, Kagama, Hipmi, REI, WIC, Kepala Museum Radya Pustaka Mbah Hadi, dll. Peluncur jargon mengenakan busana Jawa jangkep dan kebaya. Seruan moral berharap publik dengan jujur dapat memilih calon terbaik yang mampu dan mau melayani.

“Dongeng Duka Lara dari Aceh”

Sabtu, 12 Pebruari 2005, jam l5.00 – l7.00, di Markas Republik Aeng Aeng, Solo. Seratusan anak dari 6 SD di sekitar Kampung Nayu hadir mengikuti dongeng duka dari Aceh yang disampaikan relawan PMI Solo, Pak Tri, nara sumber yang baru pulang dari Aceh untuk ikut meringankan beban korban Tsunami.

Paparan selain menggunakan bahasa tutur, juga menggunakan foto-foto dari laptop komputer. Misi berharap semoga dengan dongeng dapat menumbuhkan empati anak untuk peduli Aceh sekaligus menggugah rasa kebangsaan.

“Kue Tart HUT ke-5 Pasoepati untuk Persis Solo”

Rabu, 9 Pebruari 2005, jam l7.00 di Lapangan Bola Klodran, Colomadu, Karanganyar. Dibawah komando pelatih Persis Hartono Ruslan, Pasoepati berbagi suka dengan membawa 2 kue tart untuk Persis Solo dan Klub AT Farmasi yang sore itu berujicoba.

Aksi menandai ultah dimaksudkan untuk mengingat kembali eksistensi Pasoepati untuk meraih prestasi ke depan.

“Rocky, Pulanglah Sayang”

Rabu, 2 Pebruari 2005, Jam l6.00 di stadion Sriwedari Solo. Kampanye merayu Rocky Putiray agar mau pulang kandang ke Solo bermain membela Persis Solo agaknya masih sia-sia. Meski yang memohon adalah Agung Setya Budi, Untung Sudrajat sahabat karib bermain bola.

“Coaching Clinic Agung Setyabudi dan Untung Sudrajat”

Selasa, 1 Pebruari 2005, jam l5.30 – l7.00 di Lapangan Bola SMA St Yosep Solo.
Untuk lebih mendekatkan publik Solo terutama anak-anak dan remaja, Agung Setyabudi dan Untung Sudrajat – Pemain Persis Solo - melakukan coaching clinic bagi 200an pelajar SMP Bintang Laut Solo, SSB Bonanza, tim Sepakbola Wanita SMA St Yosep. Sisi lain anak-anak ingin mengenal profesi pesepakbola profesional.

Rabu, 16 Juli 2008

“Mission Possible: Tiger Cup 2004 Tour,Tame the Lions, Heal the Nations”

Minggu, 16 – 21 Januari 2005, Solo – Jakarta – Singapura pp. Tour ke Singapura atas biaya sendiri guna mendukung penuh perjuangan timnas Sepakbola Indonesia yang berlaga di Piala Tiger leg ke-2 di Singapura. Sayang tim Indonesia keok di tangan Singapura. Tour bersama Bambang Haryanto, pemegang Rekor Muri sebagai pencetus Hari Suporter Nasional 12 Juli (2000).

Di Singapura beruntung mendapat teman layaknya LO yang mau menjemput di airport, orang Jakarta kuliah di Surabaya. Tiket bebas nonton dari Pak Bardi, Pengurus teras PSSI. Di Singapura bergabung dengan ribuan suporter tim Indonesia yang kebanyakan TKI, juga para pelajar Indonesia yang belajar di Singapura.

Harian utama Singapura, The Straits Times (17/1/2007) sempat memajang ucapan Bambang Haryanto terkait hasil pertandingan dan harapan untuk masa depan sepakbola Indonesia.

”Kenduri Cinta untuk Timnas Indonesia”

Rabu, 12 Januari 2005, jam l6.00 di Lapangan Kotta Barat Solo. Sekitar 50 warga Solo menggelar kenduri dan doa bersama memohon kemurahan meraih kemenangan timnas Indonesia yang akan berlaga di leg ke-2 Piala Tiger di Singapura.

Doa support perjuangan Ponaryo Astaman dkk dipandu Ustadz Alfan Murtasyid dari Kadipiro Solo. Doa bersama beralaskan kaos raksasa replika kaos timnas yang pernah dibentangkan saat laga Indonesia vs Singapura di Jakarta.

”Heal the Nation Pasoepati Tiger Cup 2004: Bangkit Indonesia!”

Jumat-Minggu, 7-9 Januari 2005, Solo-Jakarta pp. Atas dukungan perusahaan apparel Adidas menggelar replika kaos raksasa timnas Indonesia di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Berawak 20 orang dengan mencarter l bis mini menggelorakan kecintaan dan dukungan kepada timnas Indonesia yang berlaga di Piala Tiger melawan tim Singapura Leg I.

Selain replika kaos juga membentangkan spanduk full colour berteks ’Bangkit Indonesia’ dengan mencantumkan foto-foto diri pemain Indonesia.

Sempat diundang untuk menjadi bintang tamu dalam acara One Stop Football di stasiun televisi TV7 di Wisma Dharmala, Jakarta. Nampak dalam foto (ka-ki) : Sengkut Pandega, Bambang Haryanto, Mayor Haristanto dan Deasy, pembawa acara..

“Mampir ke Kompas Biro Jateng, Semarang”

Jumat, 7 Januari 2005, jam l8.00 – l9.00 di Kompas Jateng, Semarang. Lawatan tour ke Jakarta membela Timnas Indonesia di laga Piala Tiger leg I menyem-patkan mampir dulu ke Kompas Jateng di Semarang. Selain silaturahmi, juga bermaksud ‘mejeng’ dan pamer aksi dengan membentangkan spanduk full colour ‘Bangkit Indonesia!’. Mampir sebagai strategi menjual diri.

“Support Kampanye Sita Penghuni Terakhir ANTV”

Rabu, 5 Januari 2005, jam 12.00 – 13.00 di Cafe Mas Xun Solo. Memenuhi permintaan keluarga untuk menggalang dukungan SMS bagi Sita yang akan berlaga di reality show Penghuni Terakhir ANTV. Jumpa pers dengan dihadiri banyak media sebagai langkah awal untuk mengenalkan Sita ke publik Solo.

Harapannya memohon dukungan SMS. Selain jumpa pers aksi diteruskan turun jalan di Gladag dengan menyebar selebaran dan pembentangan poster kampanye.